Pages

Labels

Diberdayakan oleh Blogger.

ketika gelar raden menyelimutiku

arjunmujay - berbicara masalah raden, siapa yang tidak mengenal raden. di indonesia khususnya di tanah jawa nama raden mungkin sudah tidak asing lagi untuk didengar. raden adalah seorang anak dari garis keturunan bangsawan. namun jangan sampai salah menafsirkan jika saya adalah anak seorang bangsawan. saya hanya anak dari orang biasa yang tinggal di suatu daerah kecil di probolinggo dan masih masuk kawasan jawatimur. melihat dari kawasan saja sudah jauh dari keraton - keraton besar yang ada di tanah jawa seperti kraton jogja / yogya, kraton solo, atau kraton surakarta.

tetapi anehnya di tempat tinggal saya ada saja yang memanggil saya dengan sebutan / gelar raden. memang pada dasarnya kebanyakan yang memanggil tersebut adalah orang - orang yang sudah sepuh / tua. saya sendiri samapi sekarang belum mengerti penuh kenapa saya dipanggil dengan sebutan seperti itu? jika dilihat dari tampang sepertinya jauh dengan para raden yang sesungguhnya dari keturunan bangsawan dan orang terpandang tersebut. tak jarang ketika berpapasan dengan orang sepuh disekitar rumah memanggil saya dengan sebutan itu. aneh memang tapi itu nyata dan beneran terjadi di dalam hidupku.

awal saya tahu dipanggil dengan sebutan raden itu dulu saat saya tidak sengaja keluar dari rumah ingin pergi ke suatu tempat ada sesepuh yang memanggil raden. ya tentu saja saya sendiri tidak menghiraukan dan terus jalan namun setelah kembali dan beliau masih ada dan berpapasan lagi malah bilang " ini dipanggil tidak menjawab " nah mulai itu saya bingung. ternyata dia memanggil raden itu ke saya. lambat laun saya mulai terbiasa dengan sebutan itu dan enjoy saja. tetapi sebenernya saya sedikit merasa risih ketika mendengar dan ada yang memanggil saya dengan sebutan itu. tidak tahu ya kenapanya tetapi merasa tidak pantas saja. kan bukan orang / anak dari seorang bangsawan.

sampai sekarang sesepuh tersebut masih hidup, dan tak jarang bahkan dapat dikatakan sering datang dan berkunjung kerumah sekedar ngobrol dengan orang tua atau hanya duduk saja di rumah. bagi saya panggilan tersebut bukanlah apa - apa dan memiliki arti jika saya anak seorang bangsawan, saya pengen jadi orang kebanyakan dan hidup rukun tanpa ada masalah. saya tidak mau dengan adanya panggilan tersebut menjadikan saya berbeda dengan yang lain / para tetangga terlebih lagi dengan teman - teman sebayaku. dan saya berharap teman - teman dibawah usiaku tidak mengetahui dengan panggilanku tersebut biar tidak menjadikan saya berbeda dengan yang lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Visitor

Flag Counter

soundtrack